Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat Indonesia

Nama         : Ruben Salvador Putra Panggalaha
Kelas          : IKOR 2020C
NIM           : 20060484107



    Silat ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Persilat , adalah nama organisasi yang di-bentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara. Ikatan Pencak Silat Indonesia adalah organisasi nasional Indonesia yang membawahi kegiatan Pencak silat secara resmi , antara lain menyelenggarakan pertandingan, membakukan peraturan dan lain-lain. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.

    Pada saat ini pencak silat sudah memiliki berbagai jenis corak dan ragam
, namun tetap dengan aspek-aspek yang sama. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal, kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat.

    Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperlukan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.
Namun sayangnya dalam masa penjajahan Belanda pencak silat ini dilarang perkembangannya karena menurut Belanda hal ini dapat membahayakan kelangsungan penjajahannya, dan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja.

    Berlanjut pada masa penjajahan Jepang, Pandangan politik Jepang terhadap Pencak Silat berlainan dengan politik Belanda. Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di Jakarta pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olahraga berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga.

    Hingga pada akhirnya setelah Indonesia merdeka, melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang pada saat itu diketuai oleh Mr. Wongsonegoro. IPSI ini sendiri memiliki tujuan yaitu :

1.      Mempersatukan dan membina seluruh perguruan Pencak Silat di Indonesia.

2.      Melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.

3.   Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan akhlak.


    Dengan asas pancasila, Kehidupan dan hubungan di lingkungan IPSI didasarkan pada semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk.


Sekilas tentang sejarah dan perkembangan Pencak Silat Indonesia. Bila ada salah kata mohon maaf dan koreksinya.


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIKAP DAN GERAKAN DASAR PENCAK SILAT