Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat Indonesia
Silat ialah
seni bela diri Asia yang berakar dari budaya
Melayu. Persilat , adalah nama organisasi yang di-bentuk oleh
Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi
federasi-federasi pencak silat di berbagai negara. Ikatan Pencak Silat
Indonesia adalah organisasi nasional Indonesia yang membawahi kegiatan Pencak
silat secara resmi , antara lain menyelenggarakan
pertandingan, membakukan peraturan dan lain-lain. Dengan aneka ragam
situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh
bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya.
Pada saat ini pencak silat sudah memiliki
berbagai jenis corak dan ragam, namun tetap dengan aspek-aspek yang sama. Hal ini dapat dimaklumi
karena memang kebudayaan Melayu adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak
awal, kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan
berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan
lainnya. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan
pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Para
ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat.
Begitu pula para empu yang membuat senjata
pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan
yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di
masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan
diri individual yang tinggi. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperlukan
syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang
guru. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita
telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan
bangsa Indonesia.
Namun sayangnya dalam masa
penjajahan Belanda pencak silat ini dilarang perkembangannya karena menurut
Belanda hal ini dapat membahayakan kelangsungan penjajahannya, dan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni
atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang
menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja.
Berlanjut
pada masa penjajahan Jepang, Pandangan politik Jepang terhadap Pencak Silat berlainan dengan politik Belanda. Pencak Silat
sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang
sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di Jakarta
pada waktu itu telah diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olahraga
berdasarkan Pencak Silat, yang diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga
pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat
tidak diberikan tempat untuk berkembang, tetapi masih banyak para pemuda yang
mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak Silat, atau secara
turun-temurun di lingkungan keluarga.
Hingga
pada akhirnya setelah Indonesia merdeka, melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia maka pada
tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang pada saat itu diketuai
oleh Mr. Wongsonegoro. IPSI ini sendiri memiliki tujuan yaitu :
1. Mempersatukan dan membina seluruh
perguruan Pencak Silat di Indonesia.
2. Melestarikan, mengembangkan dan
memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.
3. Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan akhlak.
Penyampaiannya Jelas sekali, terus semngat mas!
BalasHapusTerima kasih informasinya, semangat!
BalasHapusJadi Tahu tentang sejarah dari cabor silat...good Ruben
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya!
BalasHapusInformasi yang disampaikan sangat mudah dipahami, terimakasih.
BalasHapusidaman
BalasHapusayo ngopi kang
BalasHapusTerimakasih buat ilmunya.
BalasHapussangat informatif :)
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya sangat infomatif dan bermanfaat, semangat!
BalasHapus