Nama : Ruben Salvador Putra Panggalaha
Nim : 20060484107
Kelas : IKOR 2020C
UTS PENCAK SILAT
(Paket 8)
1. Sikap Dasar Pencak Silat.
Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan rohaniah. Sikap
jasmaniah, ialah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik. Sikap
rohaniah, ialah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga praktis dan efisien.
a. Sikap berdiri.
Sikap berdiri pada pencak silat garis besamya ada tiga sikap, antara lain :
1) Sikap berdiri tegak
2) Sikap berdiri kangkang
3) Sikap berdiri kuda-kuda.
1) Sikap berdiri tegak. - Badan tegak lurus, pandangan ke depan, bahu, dada, perut wajar, rilex. - Tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat.
- Berat badan pada kedua kaki
- Bernafas wajar, melalui hidung.
Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) sikap tegak :
- Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus di samping.
- Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di pinggang
- Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada
- Sikap tegak 4, kedua tangan silang di dada
SIKAP TEGAK 1
SIKAP TEGAK 2
SIKAP TEGAK 3
SIKAP TEGAK 4
Gambar 1
Sikap berdiri tegak
Sikap tegak 1 digunakan untuk :
a. Sikap slap, pada waktu berbaris
b. Melakukan pemusatan diri, berdoa
c. Sikap awal melakukan gerakan
Sikap tegak 2 dan 3 digunakan untuk :
a. Sikap awal melakukan gerakan dasar
b. Sikap awal melakukan elementer
Sikap tegak 4 digunakan untuk :
a. Sikap awal melakukan gerakan teknik
b. Sikap awal melakukan sambung/bertanding
Sikap salam atau menghormat
Dari sikap tegak 1, kemudian dua telapak tangan merapat di depan dari a disertai dengan anggukan kepala, kemudian
kernbali ke sikap tegak 1 lagi.
GAMBAR 2
Sikap Salam/Menghormat
Sikap menghormat dilakukan pada waktu :
a. Setiap awal dan akhir pelajaran/lalihan kepada guru pelatih.
b. Memberi salam kepada teman.
Memakai dan mengakhiri perrnainan/pertandingan.
Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri.
Merentangkan kedua lengan ke atas, pandangan ke atas menjelang sikap berdoa rapatkan kedua tetapak tangan di atas
kepala turunkan di depan dari a, tundukkan kepala ditanjutkan sikap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap berdoa
dapat juga dengan mengambil sikap tegak 1 tundukkan kepala ke bawah
Gambar 3
Sikap bersyukur/Berdoa/Memusatkan Diri
Sikap istirahat
Dengan merentangkan kaki kiri ke samping, pergetangan tangan kiri dipegang tangan kanan, ibu jari melingkar. Dan
sikap istirahat ke sikap tegak 1, kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan.
Sikap istirahat ini dilakukan pada waktu mendengarkan petunjuk atau petuah guru. Konsentrasi dan indera dipasang baik- baik.
Cambar 4:
Sikap Istirahat
2) Sikap berdiri kangkang
Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda. Titik pertemuan garis-garis sikap
menunjukkan fisik berat badan, agar kedua kaki sama simetris.
Cara mengambil sikap dengan :
a. merentang kaki kiri ke kiri, atau merentangkan kaki kanan ke kanan, atau
b. loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung membentuk sikap kangkang.
Gambar 5 : Sikap Berdiri Kangkang
Latihan sikap berdiri kangkang, dimulai dari sikap tegak 1, melaksanakan sikap kangkang tiga cara ganti berganti
pandangan tetap kemuka. kedua tangan mengepal berada di pinggang.
3) Sikap berdiri kuda-kuda
Kuda adalah posisi tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan balasserang.
Masalah posisi dalam pencak silat, pada hakikatnya sebagian besar adalah masalah kuda-kuda. Banyak ragam
bentuk kuda-kuda, setiap kedudukan kaki dinamai kuda-kuda. Pada waktu melakukan kuda-kuda keseimbangan badan penting sekali, karena bila keseimbangan bar' kita tidak benar, akan mudah jatuh, lebih-lebih bila yang
menyerang itu melakukan dengan tenaga yang kuat.
Perlu kita ketahui adanya dua macam keseimbangan badan yaitu keseimbangan badan dalam keadaan
berhenti dan dalam keadaan bergerak.
Pada keseimbanganbadan yang bergerak itu tidaklah mungkin, dan tidaklah
tepat bila kedudukan kaki dilaksanakan sekuat-kuatnya, karena tidak akan mampu atau sukar melakukan gerak
yang efektif.
Dalam sikap kuda-kuda, badan dalam keadaan seimbang; tetapi dapat mudah bergerak. Hal ini berkaitan
dengan kepentingan bagi posisi kita baik dalam keadaan berhenti, maupun dalam keadaan kita bergerak.
Sikap berdiri kuda-kuda terdiri :
a) Kuda-kuda depan
b) Kuda-kuda belakang
c) Kuda-kuda tengah
d) Kuda-kuda samping
e) Kuda-kuda silang, terdiri dari :
Kuda-kuda silang depan.
Kuda-kuda silang belakang
a) Kuda-kuda depan
Untuk melatih kuda-kuda depan, kita pergunakan garis 8 penjuru mata angin. Dimulai dari berdiri di tengahtengah titik 0. Bergerak kaki kin dulu atau kanan, berat badan dilimpahkan pada arah depan, jadi titik berat
badan berada sedikit pada kaki depan.
Gambar 6
Kuda-kuda Depan dengan Maju/mundur
Dan sikap awal tegak 2, geser kaki kanan ke depan menjadi kuda-kuda depan, tarik kaki kanan kembali sikap semula.
Geser kaki kiri ke belakang mejadi kuda-kuda depan dengan mundur tarik kaki kiri ke depan kembali sikap semula, sikap
tegak 2. Pada dasamya sikap kuda-kuda depan di rnulai dari sikap awal sikap tegak 2, kemudian kaki kiri atau kaki kanan
digeser ke arah sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin (lihat gambar 7).
Setelah kaki berhenti melangkah/bergeser titik berat badan harus tetap di tengah, tidak bergoyang-goyang, kaki belakang
ditekuk sedikit, tidak boleh lurus.
Gambar 7
Arah delapan penjuru mata angin
b) Kuda-kuda belakang
Berat badan kuda-kuda belakang dilimpahkan pada kaki belakang. Tumit yang dipakai tumpuan segaris tegak
dengan panggul kita. Badan jangan condong kebelakang atau ke depart, demikian juga jangan miring kiri atau
ke akan kaki depan menapak tumit atau ujung kaki saja. Kuda-kuda belakang banyak terpakai, yaitu dipakai
untuk mengelak, menghindar. Selain untuk mengelak terhadari serangan lawan kuda-kuda belakang juga
berguna untuk menyerang.
Gambar 8
Kuda-kuda belakang
sumber gambar : https://rebanas.com/gambar/images/olahraga-beladiri-pencak-silat-arah-delapan-penjuru-mata-angin-pengertian
a. Serong kanan depan
b. Serong kiri depan
c. Samping kiri
d. Serong kiri belakang
e. Serong kanan belakang
Dari sikap awal sikap tegak 2, kaki kiri mundur ke belakang membuat posisi kuda-kuda helakang, kembali ke
sikap tegak 2 pada titik 0. Demikian juga bila kaki kanan mundur ke belakang membuat posisi kuda-kuda
belakang. Bila mundur serong kiri belakang atau serong kanan belakang membuat posisi kuda-kuda belakang.
c) Kuda-kuda tengah.
Kuda-kuda tengah adalah kuda-kuda yang kuat, banyak dilakukan pada serangan atau tangkisan yang agak
rendah. Pada kuda-kuda tengah keseimbangan badan ada di tengah tengah. Dan pinggang sampai kepala harus
lurus dan tegak. Pandangan ke depan, kedua lutut segaris tegak lurus dengan ibu jari kaki kiri dan kaki kanan.
Gambar 9
Kuda-kuda tengah
Pada dasarnya prinsip pelaksanaan sikap kuda-kuda tengah sama dengan melaksanakan kuda-kuda depan.
Pada kuda-kuda depan hanya kaki, sedangkan pada kuda-kuda tengah lutut kuda-kudanya segaris tegak harus
dengan kedua kaki masing-inasing.
d) Kuda-kuda Samping.
Dari titik 0 kaki kiri menggeser ke samping kiri. Berat badan pada kaki kiri, bahu kanan sejajar/segaris dengan
kaki. Kuda-kuda ini banyak dipakai untuk mengelak serangan menghilangkan bidang sasaran sena untuk
masuk menyerang lawan memotong langkah lawan.
Gambar 10
Kuda-kuda Samping
e) Kuda-kuda silang.
Kuda-kuda silang dapat dilaksanakan yaini laug depan dan silang belakang. Berat badan dilimpahkan pada
satu kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu ujung jari kaki. Di daerah berpasir atau berlumpur, ujung jari
atau punggung kaki dapat mengambil sikap menyerok. Pada sikap silang deposit kaki yang ringan siap untuk
menendang/menjejak, tetapi lincah berpindah arah untuk menghilangkan serangan. Pada sikap silang belakang
kaki yang dipakai tumpuan dapat untuk menyerang. Posisi ini untuk sekali-sekali menipu lawan, kaki yang
satunya dapat berubah tempat. Sikap gerak pembelaan/serangan selalu didukung oleh sikap kuda-kuda tertentu, maka latihan sikap kuda-kuda harus ditanamkan benar-benar. Latihan dasar kuda-kuda dilakukan dari
sikap tegak 2.
Gambar 11
Kuda-kuda Silang
4) Sikap Jongkok
Sikap jongkok ada dua macam, jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok di sini bukan jongkok biasa, tetapi
mencangkung pantat duduk pada ujung kedua tumit. Pinggang, punggung, leher dan kepala tegak lurus pandangan
mata ke depan. Keseimbangan tetap dijaga dengan baik. Kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut masing- masing tetapi dijaga kewaspadaan dan kesiagaan. Jari-jari kaki dilatih juga otot-otot bahu tungkai bawah dan sendi
lutut ditambah sendi bahu. Untuk puteri kedua kaki agak merapat demikian juga sikap jengkeng.
Gambar 12
Sikap jongkok
5) Sikap Duduk
Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Untuk
permainan bawah ada 4 (empat) sikap, yaitu :
duduk, sila, simpuh, sempok/depok dan trapsila/mengorak sila.
Dari
sikap awal sikap tegak 2 kemudian duduk, sila atau sempok sila alasnya tegel atau ubin yang dijaga adalah ruasruas tulang belakang beristimewa ruas tulang ekor. Terlalu keras ke ubin berbahaya untuk mata. Untuk latihan
gerakan sikap duduk tangan kiri atau kanan membantu bila telah lancar tanpa bantuan tangan. Sikap simpuh kedua
lutut mendarat simpuh dilakukan seperti sembahyang. Bila jari-jari kaki ditekuk dan tumit menyangga badan.
Gambar 13
Sikap duduk
Kelima sikap tersebut, badan dan kepala tegak, pandangan lurus ke muka, jadi sederhana tetapi tetap gagah
dan anggun. Waktu sila kedua kaki melipat ular bergelung siap melakukan belaan atau serangan kaki. Kedua
lengan/tangan siap sempok/depok kaki yang di alas, siap membela menyapu, menggunting lawan,
menghalau/menjejak perut lawan.
6) Sikap Berbaring.
Sikap berbaring mempunyai fungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan, seorang pesilat
tidak boleh jatuh, tetapi kalau jatuh, apakah jatuhnya terlentang, miring alau telungkup, harus benar-benar
jatuhnya tidak apa-apa, masih dalam sikap pembelaan. Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan
muka dulu, hati-hati dari a, otot-otot lengan, tangan balm harus kuat. Memang ada pesilat yang khas bermain
bawah, langsung terlentang atau miring. Dalam hal ini dari al melakukan lipatan kaki, sapuan, tolakan dan
serangan batas an lainnya. Sikap berbaring terdiri dan : Sikap telentang, sikap miring, dan sikap telungkup.
Gambar 14
Sikap Berbaring
Pada sikap jatuhan telentang angkatlah, misalnya paha 90 derajat, telapak tangan kanan di dari a, tangan
kanan lurus agak serong. Lutut kaki kanan dibengkokkan, badan turun pelan-pelan, jatuh telentang pelan-pelan.
Hati-hati ruas tulang ekor dan belakang kepala. Tungkai bawah bila paha diangkat dengan sendirinya tergantung
lurus dilakukan kiri dan kanan.
Untuk jatuhan sikap miring, dari telentang kaki kanan yang lututnya bengkok pindahkan melalui kaki
kiri, ditekuk lutut kanannya, sedangkan tangan kanan yang di dada pindah ke pangkal paha, kaki kanan. Tangan
kiri tetap menahan, dilakukan kiri dan .kanan. Tangan kiri tetap menahan, dilakukan kiri dan kanan. Sikap
telentang diawali dari sikap tegak 2. Jongkok terus simpuh, kemudian mendaratlah kedua lengan sebatas siku
membentuk segitiga. Bertumpuan pada kedua kaki dan kedua tangan sebatas siku. Lutut, perut dan dari jangan
mengenai lantai
7) Sikap Khusus.
Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Dalam cerita silat terkenal, dengan nama ayam jantan
emas berdiri satu kaki. Elakan burung bangau Nusantara juga disebut panccr atas . Sikap tegak satu kaki ini
merupakan dasar melatih keseimbangan yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan.
1) Sikap khusus antara lain : sikap tegak satu kaki, sikap harimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga dan
sebagainya.
2) Sikap harimau dimulai dari sikap awal kuda-kuda depan, turun pelan-pelan dibantu dengan kiri.
3) Sikap monyet, gerakannya lucu, tapi penuh serang, bela geser gesit, terampil, serangan tidak diduga.
Gambar 16
Sikap Khusus
8) Sikap Pasang
Pengertian sikap pasang adalah suatu siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan
dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur : sikap kuda-kuda,
sikap tubuh, sikap lengan dan tangan. Sikap pasang merupakan sikap yang penting dalam penyajian seni dan
pertandingan pencak silat olahraga.
Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, maka sikap pasang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : pasang
atas pasang tengah, dan pasang bawah.
Pasang atas dan pasang tengah rnenggunakan kuda-kuda atau sikar kaki
sebagai berikut :
1) kuda-kuda depan
2) kuda-kuda belakang
3) kuda-kuda silang (depan dan belakang)
4) dan sikap khusus lainnya atau menirukan binatang
5) kuda-kuda samping
a. Sikap Pasang Atas :
Dari berdiri sikap tegak 4, kaki kiri maju dengan menyodorkan lengan tangan kiri ke depan, kembali sikap
tegak 4. Kemudian ganti kaki kanan maju, dengan menyodorkan lengan tangan kanan ke depan, kembali sikap
tegak 4. Selanjutnya dilaksanakan dengan maju dan mundur pandangan tetap ke depan, dan keseimbangan tempat
dijaga.
Gambar 17
Sikap Pasang (lengan knela-knela depan berputar, Silang depan k mkt ,Silang belakang)
b. Sikap Pasang Bawah :
Sikap pasang pada pasang bawah (rendah) salah satu lutut bertumpu di lantai. Titik berat badan lebih
rendah, mendekati bidang tumpuan. Beban lebih berat, sedangkan gerakan harus cepat dan lincah. Sikap
pasang dengan jongkok atau jengkeng, dimulai dari sikap awal tegak 2.
Dari sikap kuda-kuda depan, kuda-kuda tengah sampai dengan kuda-kuda silang dapat dikembangkan berbagai
bentuk gerak pembelaan ataupun bentuk gerak penyerangan, yaitu merupakan bentuk gerak dasar pencak silat. Untuk
menguasai gerak dasar tersebut, perlu dipahami arah delapan penjuru mata angin dan langkah-langkah, supaya dapat
memperoleh kedudukan yang cepat bila menghadari lawan disertai dengan penempatan kaki yang benar. Dan satu bentuk
langkah membuat bentuk baru. Dari posisi yang satu membentuk posisi yang lain.
Adapun bentuk gerak dasar pencak
silat meliputi unsur unsur :
1. arah (delapan penjuru mata angin)
2. cara melangkah
3. langkah dan posisi
4. bentuk/pola langkah
1. Arah.
Pengertian dan pemahaman mengenai arah sangat diperlukan dalam pembentukan gerak dasar pencak silat.
Arah yang harus dipahami adalah arah delapan penjuru mata angin, dalam pengertian gerak,
yaitu :
1) Belakang
2) Serong kiri belakang
3) Samping kiri
4) Serong kiri depan
5) Depan
6) Serong kanan depan
7) Samping kanan
8) Serong kanan belakang dan 0 = titik awal setempat.
Dapat dimulai sebagai latihan dasar kuda-kuda depan, bergerak dari nomor 1 (belakang), kemudian ke nomor
2 arah serong kiri belakang dan seterusnya. Latihan dapat dilakukan berputar menurut arah jarum jam. Selanjutnya
dapat dilakukan dengan langkah mundur, karena sifat pencak silat ditekankan pada pembelaan.
2. Cara Melangkah. Cara melangkah yaitu, cara memindahkan injakan kaki, dapat dilakukan dengan :
1) Angkatan
2) Geseran
3) Putaran
4) Lompatan
5) Loncatan
6) Ingsutan
1) Angkatan,
Angkatan tinggi dan angkatan rendah. Angkatan tinggi : satu kaki diangkat tinggi, paha dasar, letakan kaki
tersebut pada tempat yang tertentu sesuai dengan arah tujuan.
Gambar 20
Langkah dengan angkatan tinggi
Dari sikap tegak ( satu kaki, paha kiri dan letak kaki kiri ke depan dengan kuda-kuda depan. Setelah mantap
angkat kaki kanan paha datar, kemudian kaki kanan letakkan di depan dan seterusnya. Langkah tersebut dapat
juga dilakukan dengan langkah silang.
Angkatan rendah : satu kaki diangkat biasa, kira-kira paha bersudut 30 derajat, letakkan kaki yang diangkat
pada tempat tertentu sesuai dengan arah tujuan.
Gambar 21
Langkah dengan angkatan rendah
2) Geseran.
Cara melangkah geseran : satu kaki digeser, ujung jari kaki atau tumit masih menyentuh lantai.
Letakkan kaki tersebut pada tempat tertentu sesuai dengan arah tujuan.
Gambar 22
Langkah dengan geseran
3) Loncatan
Kedua kaki bertolak, disusul oleh kaki lainnya, dalam hal mendarat bisa dua kemungkinan sesuai
dengan kebutuhan yaitu :
a) kedua kaki mendarat, diletakkan bersama ditempat yang sesuai dengan arah tujuan.
b) Satu kaki mendarat disusul kaki yang lain
Gambar 25
Langkah Dengan loncatan.
Perbedaan antara lompatan dan loncatan.
Pada lompatan satu kaki bertolak, sedangkan loncatan kedua kaki bertolak. Perihal mendaratnya sama, satu- satu saling menyusul atau dua-duanya bersama-sama. Bila mendarat satu kaki dapat disusul dengan serangan
tendangan. Bila mendarat dua kaki yang menyerang, menangkis, membela dengan lengan tangan atau yang
lain tergantung kebutuhan.
4) Ingsutan.
Gerakan ini memerlukan latihan yang sungguh. Permulaan pada waktu latihan dilihat dulu kaki benar
atau tidak cara melakukannya. Selanjutnya dengan kuda-kuda tengah mengingsut mendekati lawan kedua
lengan posisi pasangan. Gerakan untuk mendekati lawan secara diam-diam dan pada jarak serangan pukulan
atau tendangan.
Geseran dilakukan dengan menggeser telapak kaki tanpa diangkat dari lantai, dengan gerakan tumit, telapak
kaki ke luar dan ke dalam. Dapat pula dilakukan dengan gerakan tumit, telapak kaki sejajar atau searah.
Perlu diperhatikan panggul jangan bergoyang, betul-betul hanya kedua telapak kaki, kedua lulu ( bengkok).
3. Langkah dan Posisi
Langkah adalah perbuatan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Langkah adalah suatu hal yang
penting dalam pencak silat, karena berfungsi sebagai :
a. dasar tumpuan dapat berdiri dengan kuat dan tangguh.
b. dasar untuk tumpuan bila melakukan pembelaan dan serangan,
c. suatu cara untuk mencari posisi yang menguntungkan.
Langkah dapat dilakukan dengan posisi : segaris, tegak lurus, atau serong. Langkah diperhitungkan terhadari
posisi lawan, sehingga setiap langkah itu rnempunyai arti dan isi.
d. Teknik lepasan dengan dua kaki
Dari tangkapan
Putar badan dengan menarik kaki yang ditangkap kaki lainnya menendang belakang atau busur.
Gambar 86 : Teknik
Lepasan dengan dua kaki.
5. Kuncian
Kuncian adalah usaha menguasai
lawan dengan tangkapan sempurna sehingga tidak dapat dibuka lagi atau lawan
tidak berdaya. Kuncian dapat dilakukan dengan cara:
a.
Menahan
kemungkinan gerak lawan
b.
Mematikan gerak
sendi dengan lipatan
Unsur tangkapan dalam
kuncian dapat merupakan tangkapan tangan atau kaki. Teknik kuncian pada umumnya
adalah mematikan tiga tempat/titik anggota badan lawan.
Contoh kuncian :
Kuncian diawali dengan : menangkap tangan
Kuncian diawali dengan menangkap kaki
Gambar : 87
Kuncian dengan tangkapan tangan/kaki
Contoh melepaskan diri dari tangkapan/sekapan
a. Yang disekap kedua tangannya diluar, dapat dilepaskan dengan:
- bantingan melalui pinggang
- memijit pangkal telinga kanan dan kiri (beladiri)
- mendorong kaki, menekan lepas
b. Yang disekap kedua tangan didalam, dapat dilepaskan dengan:
- bantingan melalui pinggang ke depan
- mendorong dagu menarik pinggang (beladiri)
Sekapan badan dari belakang
1. Yang disekap kedua tangannya di luar, dapat dilepaskan dengan :
- menarik tangan, menekuk jari
- menekan pergelangan dan jari tangan, hingga pergelangan tertekuk dan ditarik kuat.
- membungkuk dan membanting
2. Yang disekap kedua tangannya di dalam, dapat dilepaskan dengan :
- membungkuk dan membanting melalui bahu depan
- kaki menekan lutut ke belakang, badan mendorong ke depan.
- membungkuk pegang kaki, tarik kedepan, pantat menahan lutut
c. sekapan badan dari samping, dapat dileaskan dengan cara melepas sekapan dari belakang
d. sekapan leher dari belakang, dapat dilepaskan dengan:
- pegang kedua tangan pada ibu jari, dan menekan tangan bagian belakang dengan ibu jari, angkat kedua tangan membungkuk banting ke depan.
e. sekapan leher dari depan dapat dilepaskan dengan:
- angkat lengan kanan keatas, dengan cepat secara mengayun dan langkahkan kaki kiri keluar.
- angkat keatas kedua tangan dipukulkan ke bawah dengan kuat.
f. memilin lengan (pegangan dua tangan pada satu tangan)
- Mengeluarkan Jari-jari tangan yang dipegang dan menekan atau memegang jari-jari tangan yang lain tarik kedua tangan keatas samping dengan melangkah ke luar.
catatan : teknik sekapan dan pilinan tidak dibenarkan dalam pertandingan olahraga pencak silat
Petunjuk latihan :
1. latihan teknik pembelaan lanjutan dilakukan dengan berteman/pasangan. unsur dasar yaitu sikap-sikap tangan, kuda-kuda dan sikap tubuh dilatih secara bertahap, dan menjadi gerakan berangkai
2. latihan jatuhan yang baik harus dilakukan dengan menggunakan matras atau alas. dasar teknik menjatuhkan diri perlu dilatih juga.
3. teknik kuncian dilatih dengan pengawasan, hindarkan teknik-teknik pematahan serta pegangan mencengkram.
4. teknik-teknik lepasan, tangkapan, jatuhan dan kuncian, dalam penggunaan pada perbandingan pencak silat olahraga agar diperhatikan ketentuan peraturan pertandingan.
Pembelaan lanjutan
Pembelaan lanjutan merupakan teknik pembelaan yang mempunyai unsur lebih sulit dari elakan dan tangkisan, kadang memerlukan gerak pendahuluan atau berangkai. Terdiri dari tangkapan, jatuhan, lepasan dan kuncian.
Tangkapan : suatu usaha pembelaan dengan cara menahan lengan/tungkai lawan untuk menjaga serangan berikutnya atau unsur dari teknik jatuhan/kuncian.
a. tangkapan satu lengan :
- dengan tangan
-dengan lengan
- dengan ketiak/kempit
b. tangkapan dua lengan :
- tangkapan tangan rapat searah
- tangkapan rapat berlawanan
- tangkapan renggang searah
- tangkapan renggang berlawanan
Jatuhan : usaha menjatuhkan lawan sebagai tindak lanjut dari tangkapan atau secara langsung
Cara melakukan jatuhan :
a. menambah tenaga serangan lawan searah dengan tarikan atau dorongan.
b. merubah arah serangan lawan dengan tarikan dorongan dan putaran.
c. meniadakan tumpuan badan lawab dengan sapuan, kaitan angkatan, ungkitan, dan guntingan.
Lempasan : usaha melepaskan diri dari tangkapan lawan, cara melakukan :
a. Teknik lepasan dengan satu tangan
b. Teknik lepasan dengan dua tangan
c. Teknik lepasan dengan kaki
d. Teknik lepasan dengan dua kaki
e. Teknik lepasan dengan kaki dan lengan
Kuncian : usaha menguasai lawan dengan tangkapan sempurna, sehingga tidak bisa dibuka lagi atau lawan tidak bertenaga. cara melakukan :
a. menahan kemungkinan gerak lawan
b. mematikan gerak sendi dengan lipatan
Contoh lepasan dari tangkapan :
a. sekapan badan dari depan.
b. sekapan badan dari belakang
c. sekapan badan dari samping
d. sekapan badan dari belakang
e. memilin tangan.
2. Hambatan
Suatu usaha pencegahan terhadap serangan lawan. bisa dilakukan dengan :
a. mendahului gerakan lawan
b. menghambat/menghentikan gerak lawan
Teknik hambatan
3. Sambut
usaha pembelaan yang langsung serangan, bertujuan mencegah serangan berangkai. bisa dilakukan dengan :
a. serangan balasan
b. menguasai lawan dengan tangkapan, jatuhan, kuncian.
Teknik sambut dapat dilakukan belaan disusul dengan :
- serangan tangan/pukulan
- serangan kaki/tendangan
- teknik menjatuhkan
- teknik mengunci
Komentar
Posting Komentar